Pusara Dr. Jan Laurens Andries Brandes Mirip Candi di Taman Prasasti Jakarta

Pusara Dr. Jan Laurens Andries Brandes Mirip Candi di Taman Prasasti Jakarta - Untuk menikmati objek wisata ini cukup merogoh kocek Rp 5.000,- saja, sangat murah bukan. Hal pertama yang akan dilihat pengunjung ketika datang ke Museum Taman Prasasti, adalah dua buah kereta jenazah. Dua kereta tersebut berada persis sebelum meja tempat membeli tiket. Kemudian saat memasuki gerbang bagian utama museum terlihat berisi hamparan batu-batu nisan. Pengunjung juga akan langsung melihat ada sebuah lonceng. Lonceng tersebut dulu dibunyikan ketika ada jenazah datang untuk dimakamkan. Jika melihat ke sebelah kiri, ada sebuah patung perempuan yang terlihat menangis. Menurut legenda, perempuan tersebut sangat sedih kehilangan sang suami yang baru dinikahinya selama beberapa bulan akibat malaria. Karena tidak kuat menahan rasa sedih, akhirnya perempuan ini meninggal gantung diri Selain itu, di sisi sebelah kiri juga terlihat dua buah peti jenazah di dalam kaca. Kedua peti ini pernah digunakan oleh Soekarno dan Mohammad Hatta. Ketika perwakilan Kedutaan Jepang datang ke Indonesia pun biasanya menyempatkan diri untuk bersembahyang di sana. Selanjutnya, di depan batu Jepang tersebut terdapat nisan berbentuk seperti rumah. Bangunan yang sering disebut rumah bumi ini merupakan makam keluarga A. J. W. Van Delden. Dia merupakan seorang juru tulis di Indonesia Timur dan pernah menjabat sebagai ketua perdagangan VOC. Berjalan sedikit ke arah kiri dari rumah bumi, terdapat makam istri Thomas Stamford Raffles, Olivia Mariamne Raffles. Batu nisannya terbuat dari batu andesit. Dia memiliki wasiat untuk dimakamkan dekat sahabatnya yang bernama John Casferleyden. Sekarang batu nisan mereka pun letaknya bersebelahan Kemudian pengunjung akan melihat beberapa batu nisan lain yang terlihat besar dan megah. Contohnya batu nisan berbentuk seperti candi yang merupakan milik seorang ahli sastra Jawa kuno bernama Dr. Jan Laurens Andries Brandes.

Dr. Jan Laurens Andries Brandes adalah salah satu perintis arkeologi Indonesia dan terkenal ketika menemukan naskah manuskrip Nagarakertagama pada saat penyerbuan Belanda di puri Cakranegara, Lombok pada tahun 1894.  Dr J.L.A. Brandes berkebangsaan Belanda, lahir di Rotterdam 13 Januari 1857 – meninggal di Batavia 26 Juni 1905 pada umur 48 tahun. Beliau ahli filologi (ahli bahasa kuno), epigrafi (ahli tulisan kuno), kolektor barang kuno, dan leksikografi (ahli penyusun kamus bahasa langka).
Foto-Foto Museum Taman Prasasti








Alamat Museum Taman Prasasti

Video Museum Taman Prasasti

Jan Laurens Andries Brandes (lahir di Rotterdam, 13 Januari 1857 – meninggal di Batavia, 26 Juni 1905 pada umur 48 tahun) adalah seorang filolog (ahli bahasa kuno), kolektor barang kuno, dan leksikografer (ahli penyusun kamus bahasa langka) berkebangsaan Belanda. Ia terkenal antara lain karena menemukan manuskrip Kakawin Nagarakretagama di Puri Cakranegara, Lombok, pada tahun 1894. Brandes meninggal pada tahun 1905 saat ia masih menjabat ketua Commissie in Nederlandsch Indie voor Oudheidkundige Onderzoek op Java en Madoera (Komisi Hindia Belanda untuk Penelitian Arkeologi di Jawa dan Madura), yaitu cikal bakal dari Dinas Purbakala dan Pusat Penelitian Arkeologi di Indonesia.[bp]