10 Tempat Wisata Populer Di Kabupaten Bone – Sahabat sekalian pada kesempatan kali ini berakhirpekan aka share informasi mengenai 10 tempa...
10 Tempat Wisata Populer
Di Kabupaten Bone – Sahabat sekalian pada kesempatan kali ini berakhirpekan
aka share informasi mengenai 10 tempat wisata populer di WatangPone atau di
Kabupaten Bone. Buat kalian yang memang gemar berwisata atau ingin mencari
tempat wisata untuk berlibur dengan pasangan tercinta, keluarga, dan sahabat,
maka 10 tempat wisata di Bone ini wajib kalian kunjungi. Apalagi lokasi dan
tempat wisatanya sangat menarik dan sayang jika dilewatkan.
1. Bola Soba Bone
Saoraja Bola Soba dibangun pada masa pemerintahan Raja Bone
ke-31, La Pawawoi Karaeng Sigeri MatinroE ri Bandung (1895-1905) . Awalnya,
diperuntukkan sebagai kediaman raja pada waktu itu sehingga disebut Saoraja.
Selanjutnya, ditempati oleh putra La Pawawoi Karaeng Sigeri yang bernama Baso
Pagilingi Abdul Hamid yang kemudian diangkat menjadi Petta Ponggawae (Panglima
Perang) Kerajaan Bone oleh raja dengan persetujuan Ade’ Pitue. Saat ditempati
oleh Petta Ponggawae, maka bubungan rumah atau timpa’ laja diubah menjadi empat
singkap atau susun setelah sebelumnya lima singkap. Sebab, dalam tata kehidupan
masyarakat Bugis, lima singkap timpa’ laja dalam bangunan rumah diperuntukkan
bagi Rumah Raja dan timpa’ laja dengan empat singkap untuk putra raja. Seiring
dengan ekspansi Belanda yang bermaksud menguasai Nusantara, termasuk Kerajaan
Bone pada masa itu, maka Saoraja Petta Ponggawae ini pun jatuh ke tangan
Belanda dan dijadikan sebagai markas tentara. Tahun 1912, difungsikan sebagai
penginapan dan untuk menjamu tamu Belanda. Dari sinilah awal penamaan Bolasoba
yang berarti rumah persahabatan atau dalam bahasa Bugis Sao Madduppa to Pole. Selanjutnya,
Bola Soba’ juga pernah difungsikan sebagai istana sementara Raja Bone pada masa
pemerintahan Raja Bone ke-32 La Mappanyukki Sultan Ibrahim MatinroE ri Gowa,
1931-1946,, menjadi markas Kesatuan Gerilya Sulawesi Selatan (KGSS), menjadi
asrama TNI pada tahun 1957 hingga kemudian dijadikan sebagai bangunan peninggalan
purbakala sampai saat ini. Saoraja telah mengalami tiga kali pemindahan lokasi.
Lokasi aslinya, terletak di Jalan Petta Ponggawae Watampone yang saat ini
menjadi lokasi rumah jabatan bupati Bone di Jalan Petta Ponggawae. Selanjutnya,
dipindahkan ke Jalan Veteran Watampone dan terakhir di Jalan Latenritatta
Watampone sejak tahun 1978, yang peresmiannya dilakukan pada 14 April 1982 oleh
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (1978-1983) saat itu, Prof
Dr. Daoed Joesoef.
2. Tanjung Palette Bone
Tanjung Palette yang berhadapan langsung dengan teluk Bone
tersebut, telah tertata rapi dilengkapi dengan panorama alam yang memukau. Tak
seperti pantai pada umumnya yang menawarkan keindahan pasir putih. Namun tempat
wisata ini memiliki khas tersendiri. Tumbuhan rindang diatas bukit karang serta
tebing yang dihiasi akar pohon, memberikan suatu nuansa yang berbeda.
Pemandangan deburan ombak yang menghantam bukit karang yang terjal, seakan
menghilangkan rasa penat Anda setelah beraktifitas selama satu pekan. Selain
itu, Anda juga bisa menikmati aktivitas nelayan, petani rumput laut bahkan dari
tempat ini Anda bisa melihat dari jauh Pelabuhan Bajoe yang panjangnya 3 (tiga)
km menjorok ke laut. Kawasan wisata ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas,
antara lain dermaga, kolam renang, penginapan, lapangan tenis, area memancing
dan rumah makan. Kolam renang yang berukuran cukup luas terletak atas bukit
dengan pemandangan langsung mengarah ke laut. Anda bisa berenang atau bermain
air sepuasnya sambil menikmati pemandangan laut yang ada di depan. Ada pula
dermaga dan gazebo yang memungkinkan Anda untuk sekadar duduk menikmati
pemandangan bukit karang dan hembusan angin laut. Untuk menuju dermaga Anda
hanya perlu menuruni tangga batu setinggi kira-kira lima meter. Sementara
gazebo terletak di atas bukit, menyaksikan matahari yang terbenam, sungguh
pemandangan yang luar biasa. Tempat ini selalu ramai dikunjungi, terutama pada
akhir pekan dan hari libur. Bagi Anda yang ingin menginap, kawasan wisata
Tanjung Palette dilengkapi dengan penginapan sehingga Anda bisa menikmati
pemandangan alam sekitar seharian penuh, sejak matahari terbit hingga terbenam.
Ada tiga tipe jenis penginapan dengan harga berbeda yang ditawarkan di Tanjung
Palette yaitu tipe eksekutif dengan tarif Rp 400 ribu (4 kamar), tipe deluxe
dengan tarif Rp 375 ribu (4 kamar) dan tipe standar, perkamarnya hanya
disewakan Rp 200 ribu.
3. Tapak Kaki Arung palakka
Tapak kaki Raja Bone ini lebih dikenal dengan ATTUDDUKENG
(Bekas hentakkan kaki atau tumit). Bekas tapak kaki tersebut terlihat jelas di
atas lempengan batu. Namun, lubang yang berukuran 38 cm hanya bisa terlihat
saat air laut sedang surut, mengingat tempatnya tepat di pinggir laut. Tapak
kaki Arung Palakka terletak di Desa Mallari, Kecamatan Awangpone. Lokasi
tersebut berbatasan langsung dengan Tanjung Pallette. Sementara di bagian utara
terdapat Bukit Cempalagi.
4. Puncak Lima Jari
Puncak lima jari merupakan nama lain dari Petta Makkita
Walie. Disebut demikian karena di lokasi tersebut ada makam leluhur suci
sekaligus tokoh masyarakat setempat yang bergelar Petta Makkita Walie. Puncak
Lima Jari berlokasi di Desa Pattimpa, Kecamatan Ponre, Kabupaten Bone. Atau
berjarak sekitar 50 km dari kota Watampone.Karena banyaknya pengunjung dan
antisipasi keamanan, setiap pengunjung dikenakan biaya parkir dan biaya
kebersihan sebesar Rp 2.000/motor dan Rp 5.000/mobil.
5. Permandian Putri Bilqis
Pemandian tersebut merupakan tempat wisata yang cukup
dikenal di Bone. Ada banyak jenis kolam yang disediakan. Ada untuk orang dewasa
hingga anak usia dini. Tempat ini selalu ramai saat weekday atau pun saat
weekend. Namun, ada perbedaan harga tiket masuk saat masuk lokasi permandian.
Untuk weekday, harga tiket yakni Rp 10 ribu. Sementara untuk weekend, harga
tiket sebesar Rp15 ribu. Pemandian Umum Putri Bilqis terletak di Desa Kalibong,
Kecamatan Sibulue, Kalibong, Desa Sibulue, Kabupaten Bone, Sulsel. Berjarak
sekitar 15 km dari kota Watampone.
6. Museum Lapawawoi
Museum satu ini merupakan objek wisata sejarah dan
kebudayaan yang tidak boleh sia-sia jika berwisata ke Bone. Apalagi di Museum
ini travelers disuguhkan dengan berbagai benda-benda peninggalan kerajaan Bone.
Jika kalian ditemani seorang pemandu wisata lokal maka referensi dan wawasan
Anda terkait sejarah kerajaan Bone dijamin pasti akan bertambah deh. Peninggalan
Raja Arung Palakka seperti keris, tombak, patung, pakaian para raja, pakaian
adat, potongan rambut, serta foto-foto silsilah keturunan raja-raja Bone masih
lengkap lho di mesum ini. Museum Lapawowoi berlokasi di Jalan MH Tamrin, Kec.
Tanete Riattang. Atau tepatnya di samping Taman Bunga (Lapangan Merdeka)
Watampone.
7. Puncak Battoa
Bagi wisatawan yang gemar mendekati atau hiking ke puncak
gunung, puncak Battoa mungkin bisa menjadi alternatif objek wisata jika
berkunjung di Bone. Untuk mencapai puncak gunung, wisatawan mesti berjalan kaki
hingga ratusan meter. Namun, jika sudah sampai ke puncak maka kalian akan
mendapatkan spot-spot yang menarik dengan background alam terbuka dan pegunungan
yang segar dipandang mata. Puncak Battoa terletak di Desa Cingkang, Kecamatan
Barebbo, Kabupaten Bone. Lokasi tersebut berjarak sekitar 40 km dari pusat kota
Watampone.
8. Salo Merungnge
Salo Merungnge jika diartikan dalam bahasa Indonesia berarti
sungai yang berdesir kencang. Sungai ini sendiri merupakan pemisah dua desa yakni
Desa Ureng dan Desa Pasempe. Di lokasi wisata ini, juga terdapat dua gua di dua
sungai berbeda. Yakni Salo Merungge dan Salo Lacang Pawie. Salo Merungnge
terletak di Desa Ureng, Kecamatan Palakka. Salo Merungnge berjarak 20 km dari
pusat kota Watampone. Namun sayangnya, lokasi wisata tersebut telah ditutup
sementara pasca terjadinya insiden dan korban tewas akibat meluapnya sungai
tersebut.
9. Gua Mampu
Lokasi wisata yang satu ini sudah dikenal sejak puluhan
tahun yang lalu. Goa mampu sendiri memiliki sejarah yang bisa menggugah jiwa.
Pasalnya, terdapat kisah pilu dari tempat tersebut. Menurut cerita warga dan
bahkan diajarkan di bangku sekolah dasar, Goa mampu konon dulunya merupakan
kampung dengan masyarakat yang hidup damai. Namun, karena adanya kelalaian,
raja yang memerintah saat itu kemudian mengutuk semua warganya menjadi
batu. Bagi wisatawan yang ingin belajar
dan menikmati suasana dalam goa bisa datang langsung ke Desa Cabbeng, Kecamatan
Dua Boccoe, Kabupaten Bone. Goa Mampu sendiri berjarak sekitar 40 km dari Kota
Watampone.
10. Taman Arung Palakka
Tempat wisata yang berada di tengah di pusat kota ini
bersebelahan dengan alun-alun kota Watampone. Tempat ini dulunya bernama Taman
Bunga, namun pasca direnovasi oleh pemerintah setempat, akhirnya bisa tampak
lebih menarik. Sebab di sekeliling Patung Raja Bone, Arung Palakka terdapat air
mancur dengan lampu yang berwarna warni. Bagi penjungung, lokasi ini sangat
cocok dijadikan spot untuk foto atau selfie bareng pasangan. Taman Arung
Palakka berada di Jl. Raya Merdeka, Kelurahan Manurunge, Kecamatan Tanete
Riattang Barat Kabupaten Bone. Dan lokasinya tepat waktu berada di depan Rumah
Jabatan Bupati Bone.[bp]