4 Tujuan Ekowisata Papua Idaman

4 Tujuan Ekowisata Papua Idaman - Salah satu tempat yang ada di Indonesia yang menjadi mimpi penulis untuk dikunjungi adalah Papua. Ya Papua adalah bumi cendrawasih yang terletak di ujung paling timur Indonesia. Papua adalah eksotik Indonesia, punya hutan nan hijau yang luas, punya kebudayaan yang masih terjaga. Tak salahlah jika papua itu punya keistimewaan dibanding tempat lainnya di Indonesia. Aspek Geografis selalu sangat mempengaruhi manusia yang tinggal disuatu daerah. Kondisi Geografis berpengaruh kepada manusia untuk memenuhi kebutuhan dasarnya membentuk pola manusianya untuk mencari makan, tempat tinggal dan lainnya. Kondisi Geografis berpengaruh kepada komunikasi manusia dengan komunitas diluar mereka. Propinsi Papua dan Papua Barat memiliki luas 410.606 Km. Bila dibandingkan dengan pulau Jawa kira-kira wilayah Papua empat kali lipatnya. Lebih dari 80% tanah Papua masih asli belum terjamah manusia sehingga Sumber Daya Alam sangat kaya disana. Penduduk asli Papua di daerah pesisir tidak pernah kelaparan karena di hutan pantai selalu tersedia pohon Sagu sementara di laut/ pantai Ikan segar tidak ada habis-habisnya. Sementara penduduk di Pedalaman masyarakat asli memenuhi kebutuhan pangan dengan Ubi Jalar (Betatas), Ikan sungai dan Babi. Baik penduduk pesisir maupun penduduk pedalaman puluhan tahun yang lalu hidup sangat sederhana dan sifat dan prilaku mereka juga sangat sederhana. Jarak dari Kota Jayapura ke Kota Wamena dan sekitar Puncak Jaya kurang lebih 2.000 Km dan sampai tahun 2000 belum ada jalan darat. Sedangkan secara Topografi Pedalaman Papua merupakan pegunungan-pegunungan dan lembah-lembah yang sangat sulit dilalui transportasi apapun.
Berikut ini beberapa destinasi ekowisata Papua yang penulis dambakan untuk mengujunginya:

1. Lembah Baliem
Lembah Baliem Lembah Baliem merupakan tempat tinggal suku Dani, Yali dan Lani yang terletak di sekitar Pegunungan Jayawijaya. Lembah Baliem termasuk ekowisata atau EcoNusa Indonesia. Berada di ketinggian 1.600 meter di atas laut membuat suhu di tempat ini bisa mencapai 10-15 derajat Celcius pada malam hari. Di sini, Anda bisa melihat dan berinteraksi langsung dengan suku asli yang masih memakai koteka bagi pria dan rok rumbai bagi perempuannya. Pada bulan Agustus, Lembah Baliem menjadi tempat wisata di Papua yang menarik banyak perhatian wisatawan. Selama tiga hari diselenggarakan acara tahunan yaitu Festival Lembah Baliem. Festival ini sebenarnya merupakan cara pemerintah untuk menghapuskan perang antar suku yang sering terjadi di sini. Perang antar suku telah dilarang, sebagai gantinya diadakan festival ini yang mengubah perang tersebut menjadi pertunjukan seni dan budaya untuk mengundang wisatawan. Dalam perang di festival ini, ada skenario yang dijalankan. Biasanya perang akan diawali dengan penculikan perempuan salah satu suku atau pencurian babi yang menjadi hewan ternak di sini. Selanjutnya, perang akan berlangsung dengan diawali tarian suku dan diiringi musik tradisional. Selain perang, ada juga lomba karapan babi antar desa dan pesta babi bakar. Anda juga bisa membeli kerajinan tangan hasil karya suku setempat.  
2.Taman Nasional Teluk Cenderawasih
Taman Nasional Teluk Cenderawasih Taman nasional dengan luas 1.453.500 hektar ini hampir 90% berupa perairan. Tak mengherankan jika Taman Nasioanal Teluk Cenderawasih menjadi kawasan konservasi laut terbesar dan terluas di Indonesia. Di sini, terdapat 196 jenis moluska dan 209 jenis ikan yang bisa Anda saksikan di alam bawah lautnya. Tak jarang kura-kura, penyu, hiu dan lumba-lumba juga ikut menemani Anda saat menyelam. Taman Nasional Teluk Cenderawasih diresmikan pada tahun 1993 oleh Kementerian Kehutanan. Selain menikmati alam bawah lautnya, Anda juga bisa menjelajahi pulau-pulaunya. Pulau Mioswaar, salah satu pulau di tempat wisata di Papua ini, memiliki gua dengan sumber air panas dengan kandungan belerang yang layak Anda kunjungi. Selain Pulau Mioswaar, masih ada Pulau Yoop, Pulau Numfor, Pulau Nusrowi dan pulau-pulau lainnya yang tak boleh Anda lewatkan. Tempat wisata ini secara administratif berada di dua kabupaten yaitu Wondama dan Nabire. Taman nasional ini juga menjadi pusat penelitian hiu paus atau whale shark yang dilakukan oleh pemerintah bekerjasama dengan LSM dalam dan luar negeri.  
3. Raja Ampat
Raja Ampat Siapa tak mengenal Raja Ampat? Salah satu tempat wisata di Papua ini keindahannya menarik perhatian wisatawan domestik dan mancanegara. Kawasan Raja Ampat ini terdiri dari empat pulau besar yaitu Waigeo, Misool, Salawati, Batanta dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Raja Ampat memiliki biota laut yang beragam. Menurut laporan dari The Nature Conservancy, sebanyak 75% spesies laut dunia ditemukan di perairan Raja Ampat. Selama menyelam, Anda akan ditemani sekitar 1.511 jenis ikan dan juga penyu laut. Mengasyikan, ya? Meskipun Anda bebas menyelam kapan saja sepanjang tahun di sini, namun waktu terbaiknya adalah pada bulan Oktober dan November. Pada bulan-bulan ini, cuaca sedang bagus dan air sangat jernih sehingga jarak pandang saat menyelam sangat ideal. Jika tak ingin menyelam, Anda masih bisa menikmati keindahan Raja Ampat dengan melakukan trekking di pulau-pulaunya. Takut tersesat? Tenang. Anda bisa menggunakan jasa pemandu di sini. Pemandu di tempat wisata ini adalah warga setempat yang sehari-harinya berprofesi sebagai nelayan. Jangan lupa membawa buah pinang atau permen untuk diberikan pada warga setempat. Buah pinang dan permen dianggap sebagai tanda persahabatan dan akan membuat Anda lebih akrab dengan mereka. Di sini, ada banyak suvenir yang bisa Anda beli sebagai oleh-oleh mulai dari patung suku Asmat sampai alat musik dan kain tradisional
4. Desa Wisata Sauwandarek
Desa Wisata Sauwandarek Jika di Lembah Baliem Anda bisa berinteraksi dengan suku yang tinggal di pegunungan, di Desa Sauwandarek Anda bisa bertemu langsung dengan suku asli yang hidup di pesisir. Desa Sauwandarek masih berada di kawasan Kabupaten Raja Ampat, tepatnya di Meos Mansar. Di sini, Anda bisa melihat rumah tradisional yang terbuat dari kayu dan beratapkan jerami. Tempat wisata budaya ini hanya ditempati sekitar 46 kepala keluarga. Perempuan-perempuan di sini biasa membuat topi dan tas dari daun pandan laut. Jika menyukai hasil karya mereka ini, Anda bisa membelinya langsung di tempat. Di sini, Anda bisa menyelam dan snorkeling. Selain itu, Anda juga bisa trekking ke telaga unik yang ada di desa ini. Namanya Telaga Yenauwyau, dikatakan unik karena air di telaga ini air asin, bukan air tawar seperti kebanyakan air di telaga lain. Menurut warga sekitar, di telaga ini ada penyu putih yang jika Anda melihatnya maka Anda akan mendapatkan keberuntungan.[bp]