MengenaL Busi NGK

MengenaL Busi NGK - Busi adalah muara terakhir dari sistem pengapian. Komponen ini termasuk sangat vital perannya dalam menciptakan pembakaran yang sempurna di ruang bakar. Meski derajat pengapian sudah tepat dan koilnya bagus, namun kalau kinerja businya enggak optimal maka power mesin tak akan keluar maksimal. Ada juga yang pakai bahan campuran emas (GSP Busi Mas) atau perak (Autolite). Namun kedua bahan itu kemampuan menghantar listriknya dianggap masih tak sebagus platinum dan iridium. Mengenal busi ngk. material-material itu umumnya dipakai pada bagian center electrode busi. Karena bagian inilah yang menghantar loncatan api. Busi adalah salah satu komponen mesin yang paling banyak disalahpahami. Banyak pertanyaan yang muncul selama bertahun-tahun , sehingga membingungkan banyak orang.

Busi diibaratkan sebagai " jendela " dalam mesin (satu-satunya “saksi mata” di ruang bakar ) , dan dapat digunakan sebagai alat diagnosa yang dapat diandalkan. Seperti termometer untuk pasien , busi memperlihatkan gejala dan kondisi kinerja mesin. Mekanik yang berpengalaman dapat menganalisa gejala-gejala tersebut untuk melacak akar penyebab masalah mesin, menentukan rasio udara / bahan bakar , dan untuk meningkatkan performa mesin
Busi memiliki dua fungsi utama : Untuk membakar campuran udara / bahan bakar dan Untuk melepas panas dari ruang pembakaran. Busi mengalirkan energi listrik yang mengubah bahan bakar menjadi energi penggerak mesin. Diperlukan tegangan listrik yang cukup dari sistem pengapian untuk menjadikan percikan api pada celah elektroda busi . Ini disebut " Kinerja listrik” . Suhu ujung elektroda busi harus dijaga cukup rendah untuk mencegah pengapian dini (pre –ignition) , tapi cukup tinggi untuk mencegah pengendapan karbon (fouling) . Ini disebut " Kinerja Thermal " , dan ditentukan oleh angka panas yang dipilih . Penting untuk diingat bahwa busi tidak menciptakan panas , busi hanya dapat melepas panas . Busi bekerja sebagai penghantar panas dengan menarik energi panas yang tidak diinginkan jauh dari ruang pembakaran , dan memindahkan panas ke sistem pendingin mesin.
Dalam beberapa tahun terakhir ini NGK telah mengembangkan teknologi busi dengan memanfaatkan material logam mulia (precious metal) sebagai elektroda yang diharapkan dapat memberikan keunggulan-keunggulan dibandingkan busi standard (nickel).Dua keunggulan utamanya adalah : Daya pengapian yang tinggi; yang dapat di capai dengan memanfaatkan ujung elektroda yang lebih halus dari pada busi standard untuk menghasilkan percikan api busi yang lebih focus untuk pembakaran yang lebih sempurna. Umur busi lebih tahan lama; yang dapat dicapai dengan memanfaatkan material elektroda dari precious metal yang memiliki titik lebur yang lebih tinggi dari pada bahan nickel
Busi precious metal yang beredar di pasaran Indonesia ada dua yaitu busi G Power denganmaterial elektroda Platinum danbusi Iridium IX dengan material elektroda Iridium. Busi G power memiliki diameter elektroda tengah 0.6 mm sehingga pengapian lebih focus, dengan material platinum mengurangi tegangan yang dibutuhkan busi untuk memercikkan api sehingga start menjadi lebih mudah, akselerasi lebih cepat, bahan bakar lebih efisien dan tahan lama. Busi Iridium IX juga memiliki diameter elektroda tengah 0.6 mm seperti busi G Power, dengan titik lebur yang lebih tinggi dari platinum sehingga tegangan untuk memercikkan api pada elektroda lebih kecil lagi dibandingkan busi platinum. Sehingga busi Iridium IX dapat menjadikan mesin lebih mudah start, akselerasi lebih cepat, bahan bakar lebih ekonomis dan lebih tahan lama. Selain itu busi Iridium IX memiliki teknologi yang sudah dipatenkan NGK yaituThermo Edge Design, dimana terdapat celah di ujung elektroda yang pada saat terjadi percikan api saat pengapian, percikan api tersebut membakar habis endapan karbon yang berada di celah tersebut sehingga lebih memastikan anti carbon fouling.