Celebes Monument Te
Macassar, Monument Gevallenen Bone-Expeditie 1905 -1906 - Pada awal abad Ke-19,
sebuah ekspedisi KNIL diselenggarakan di Celebes untuk membawa kerajaan Bonedi
bawah pemerintahan Belanda. Mengenai latar belakang konflik dengan Bone, Heleen
Pronk menulis dalam: "Ekspedisi Militer ke Sulawesi Selatan
1905-1906": "Keputusan untuk mengambil tindakan militer terhadap Bone
dibuat pada akhir 1904 oleh Gubernur Jenderal J.B. yang baru diangkat. dari
Heutsz. Dia menilai kekuatan yang menentukan terhadap Bone suatu keharusan.
Pada bulan Maret 1905 tujuan militer dan politik dirumuskan: pendudukan ibu
kota Watampone, kepemilikan pribadi raja, keluarganya dan perhiasan kerajaan
dan pengajuan seluruh kekaisaran dan kekaisaran yang berafiliasi. "
Beberapa tahun kemudian, kampanye dilakukan untuk memorial
bagi mereka yang jatuh di pihak Belanda: “Sebuah komite telah dibentuk di
Makassar, dengan tujuan mendirikan sebuah memorial untuk menghormati para
perwira dan perwira junior yang jatuh dalam pertempuran melawan Celebes. Sudah
berlangganan seribu guilder. "
Data Monumen:
Data Monumen:
- Nama Monumen: Monument gevallenen Boni-expeditie 1905-1906 (Monumen Ekspedisi Perang Bone 1905-1906)
- Lokasi: Prins Hendrikpad ( Jalan Riburane Makassar Sekarang, tepatnya berada di tugu Selamat Datang/Mandiri, Sudut Gedung RRI)
- Pembuatan: 1910
- Desain Monumen: Bart van Hove
- Informasi: Hanya alas monumen ini yang dilestarikan dan berada di dalam Fort Rotterdam Makassar, Sedangkan Patungnya sudah tidak diketahui keberadaannya, infonya ada 2 versi: versi pertama patung monument ini sudah diamankan kolektor dan informasi versi kedua, konon patung ini diangkut ke negeri Belanda setelah Belanda angkat kaki dari Indonesia (Makassar).
Monumen ini juga dikenal dengan sebutan Celebes Monument te
Macassar. Monumen ini dulunya terletak di Juliana Park, tepatnya di sekitar
Prins Hendrik Pad (di antara Benteng Rotterdam dan Societeit de Harmonie) yang sekarang
lebih dikenal dengan sebutan Jalan Riburane. Tepat di lokasi berdirinya monumen
ini dahulu, sekarang telah berdiri Monumen Mandiri. . Monumen ini dibuat oleh
Bart van Hove dengan desain berbentuk kubus-obelisk, menjulang ke atas setinggi
beberapa meter. Bahan dasar monumen ini didominasi oleh batu alam (terbuat dari
granit) berwarna merah. Pada setiap sisi monumen terdapat sejumlah ukiran yang
memuat narasi tertentu berbahasa Belanda dan tentunya sebuah ukiran berbentuk
singa yang sedang terduduk (terbuat dari perunggu), yang terletak di bagian
depan monumen. Di bawah ukiran singa tersebut dulunya tertera sebuah tulisan
"JE MAINTIENDRAI". Merujuk dokumentasi tua yang berhasil diperoleh,
pada bagian puncak monumen dulunya terdapat sebuah patung peri wanita. .
Merujuk nama dan ihwal pendiriannya, monumen ini ditujukan untuk mengenang para
serdadu Hindia Belanda yang gugur. Secara lebih spesifik, untuk mengenang
mereka yang gugur saat Gubernur Jenderal Hindia Belanda J.B. Van Heutz
memerintahkan Kolonel C.A. Van Loenen memimpin ekpedisi penaklukan terhadap
Kerajaan Bone di tahun 1905. Pada ekspedisi tersebut, dalam salah satu narasi
disebutkan bahwa Hindia Belanda mengirimkan kurang lebih 1.332 personel militer
(termasuk unit tempur Marsose), 575 personel non-tempur, tujuh kapal perang,
316 ekor kuda dan berton-ton mesiu,
Kondisi monumen saat ini telah dipindahkan ke dalam kompleks
Benteng Rotterdam. Tepatnya di depan Gedung K atau di depan Kantor Balai
Pelestarian Cagar Budaya Budaya Sulawesi Selatan.
Sejauh ini belum diketahui alasan eskplisit mengapa monumen
ini dipindahkan, serta letak sejumlah bagian monumen yang saat ini tidak lagi
tersedia (patung peri wanita serta tulisan di empat sisi/penjuru monumen),
termasuk tahun pemindahan monumen dari lokasi aslinya. Tentu hal tersebut patut
disayangkan jika tidak terdokumentasikam dengan baik, setidaknya dalam bentuk
narasi.
Selain itu, terkait monumen ini, beberapa orang yang
senantiasa berada di Benteng Fort Rotterdam, dalam hal ini tour guide termasuk
petugas keamanan, lebih mengenal monumen ini dengan sebutan Monumen Perunggu.[]
Ikuti Kami di: