TERUNGKAP!! INILAH ASAL MUASAL TANAH DAN AIR DARI 34 PROVINSI YANG DI SATUKAN DI TITIK NOL IKN NUSANTARA

Prosesi  penyatuan tanah dan air di Titik Nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), pada Senin, 14 Maret 2022. Dalam kegiatan yang dipimpin langsung Presiden RI Joko Widodo ini, tampak hadir dari Provinsi Kalteng, Wakil Gubernur Edy Pratowo. Tanah dan air dalam prosesi ini berasal dari lokasi-lokasi tertentu di 34 Provinsi di Indonesia yang mewakili kearifan lokal dan budaya masing-masing daerah. Pada prosesi ini, para Gubernur atau Wakil Gubernur menyerahkan tanah dan air dari daerahnya kepada Presiden untuk selanjutnya dituangkan menjadi satu ke dalam gentong yang sudah disiapkan. Prosesi ini juga kemudian dirangkai dengan penanaman pohon bersama di sekitar lokasi penyatuan tanah dan air. Pada kegiatan penanaman pohon ini, para Gubernur atau Wakil Gubernur menanam pohon khas dari daerahnya masing-masing. Berikut ini Asal Tanah dan Air yang dibawa Ke Titik Nol IKN:

1.Aceh

Tanah yang dibawa ke IKN diambil dari Kompleks Museum Aceh, sedangkan airnya dari Masjid Raya Baiturrahman (MRB) Banda Aceh.

2.Sumatera Utara

Tanah dan air yang dibawa berasal dari sekitar Pemandian Putri Hijau Namorambe, Kecamatan Deli Tua, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara. Del  pusat awal ibu kota Sumatra Utara.

3,Sumatera Barat

Tanah dan air yang dibawa oleh gubernur itu berasal dari daerah yang berbeda di Sumatera Barat. Tanah dari Kabupaten Pasaman Barat, dan air dari Kabupaten Solok.Alasan memilih tanah dari Kabupaten Pasaman Barat, karena tanah dari Pasaman Barat mewakili tanah yang subur. Dari seluruh kabupaten dan kota di Sumatera Barat, tanah yang paling subur itu, ada di Pasaman Barat.

4,Riau

satu liter air yang dibawanya berasal dari Sungai Kampar, Sungai Rokan, Sungai Siak dan Sungai Indragiri. Keempat sungai itu merupakan induk di Riau yang mengaliri sungai lainnya. satu liter air dari empat sungai induk di Riau itu dimasukkan ke dalam sebatang bambu. Masyarakat Riau selalu menyebutnya buluh. Sementara tanah diambil dari masjid tua bersejarah di Riau. Yaitu Masjid Raya Rengat dan Masjid Jamik di Air Tiris, Kabupaten Kampar. Masjid Raya Rengat yang dibangun tahun 1786, Masjid Jami' Air Tiris Kampar dibangun tahun 1901.

5.Kepri

Gubernur Kepulauan Riau membawa tanah yang berasal dari Istana Damnah Daik-Lingga, dan air dari sumur Balai Adat Pulau Penyengat Indera Sakti.

6.Jambi

Tanah yang di bawa Tanah Pilih Jambi , Istana Kesultanan Melayu Jambi. Juga cikal bakal berdirinya Jambi. Sedangkan air dari Telago Rajo di Candi Muara Jambi, dulunya lokasi itu tempat para biksu dari Asia Tenggara menimba ilmu di Jambi, dengan luas lokasi 3.000 hektare.

7.Bengkulu

Tanah dan air yang dibawa ke IKN berasal dari tiga lokasi di Kota Bengkulu, yakni tanah yang diambil di Balai Raya Semarak dan air yang diambil di Danau Dendam tak Sudah serta dari Rumah Pengasingan Bung Karno.pemilihan lokasi pengambilan tanah dan air tersebut atas pertimbangan ketiganya memiliki cerita dan sejarah mengenai Provinsi Bengkulu.

8.Sumatera Selatan

Air sebanyak 2 liter yang dibawa  ke titik nol IKN berasal dari 9  sungai  besar di Sumsel  atau tepatnya disebut  Batanghari Sembilan  yakni  Sungai Kelingi, Sungai Beliti, Sungai Lakitan, Sungai Rawas, Sungai Rupit, Sungai Batang Leko, Sungai Ogan, Sungai Komering dan Sungai Lematang yang menyatu di Sungai Musi Kota Palembang. Sementara untuk satu kilogram tanah yang  ikut sertakan  dibawa ke IKN merupakan tanah asli  dari Bumi Sriwijaya. dulunya di Sumatera Selatan ada kerajaan besar bernama  Sriwijaya  di  abad ke 7 yang mampu menyatukan pulau-pulau besar  dimana kekuasaannya   membentang dari Kamboja, Thailand Selatan, Semenanjung Malaya, bahkan sebagian Nusantara meliputi Sumatera hingga pulau  Jawa.

9.Bangka Belitung

Tanah yang dibawa dan dimasukkan ke 'Kendi Nusantara' diambil langsung dari Bukit Menumbing. Sementara air diambil dari Bukit Mangkol.

10.Lampung

Tanah dan air itu diambil dari tiga kabupaten di Lampung. tanah diambil dari dua kabupaten, yakni Tanggamus dan Pesisir Barat. Dua kabupaten ini sering disinggahi oleh Patih Gajah Mada saat melakukan misi penyatuan nusantara.  Sedangkan air diambil dari Sungai Way Kanan yang melintasi Kabupaten Way Kanan. Sungai ini memiliki sejarah terbentuknya Kabupaten Way Kanan.

11.DKI Jakarta

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membawa air dan tanah yang diambil dari Kampung Akuarium, Jakarta Utara dalam acara penyatuan tanah dan air Nusantara dari 34 provinsi di Titik Nol Kilometer IKN Nusantara. air dan tanah dari lokasi tersebut menjadi simbolis harapan agar IKN Nusantara akan menjadi ibu kota yang mengedepankan dan memprioritaskan manfaat bagi rakyat kebanyakan.

12.Banten

Banten membawa air dan tanah asal Keraton Surosowan dan Badui, untuk disatukan dengan tanah dan air dari 33 provinsi lainnya di Indonesia, kemudian diletakkan di titik nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, sebagai simbol persatuan bangsa.

13.Jawa Barat

Adapun daftar air dan tanah 27 kabupaten/ kota se-Jawa Barat diambil dari Kabupaten Majelengka: Patilasan Nyi Ratu Rambut Kasih. Kabupaten Sumedang: Tanah Situs Dayeuhluhur dan Mata Air Keramat Ciasihan Cikajayaan Cikaweudukan. Kabupaten Pangandaran: Tanah dan Air Mbah Jaga Lautan. Kota Bogor: Tanah dan Air Kejayaan dan Kesuburan Kampung Keramat. Kabupaten Sukabumi: Goa Kutamaneuh. Kota Sukabumi: Makam Eyang Dalam Suryadiningrat Aria Nudatar Sagara Herang. Kabupaten Bogor: Cai Kahuripan Jalatunda Tamansari. Kota Depok: Patilasan Sunan Kalijaga. Kota Bekasi: Situs Sumur Cibinong Kabupaten Ciamis: Situs Kabuyutan Karangkamulyan. Kabupaten Garut: Situs Nangka Beurit. Kabupaten Bandung: Makam Cikaramat Cijambe. Kota Bandung: Sumur Bandung. Kabupaten Bekasi: Sumur Tujuh. Kota Banjar: Air Kahuripan dan Tanah Keramat Pulomajeti. Kabupaten Tasikmalaya: Air dan Tanah Karomah. Kota Tasikmalaya: Makam Eyang Jiwaraga. Kabupaten Cianjur: Patilasan Tempa Siram Dalem Cigundul. Kabupaten Bandung Barat: Tanah Keramat Embah Dalem Jagat Sakti. Kabupaten Purwakarta: Syekh Yusuf. Kabupaten Subang: Situs Nangka Beurit. Kabupaten Karawang: Masjid Agung Syekh Quro. Kota Cimahi: Mata Air Cimahi. Kabupaten Cirebon: Sunan Gunung Jati. Kota Cirebon: Pangeran Surya Negara. Kabupaten Kuningan: Pasarean Pangeran Arya Adipati Ewangga. Kabupaten Indramayu: Raden Bagus Arya Wiralodra. air dan tanah dipilih menurut kearifan lokalnya. Sumbernya bermacam-macam, ada yang dari masjid agung, air gunung, dan lain sebagainya,

14.Jawa Tengah

Air dari Sendang Bancolono Tawangmangu, tanah dari Gunung Tidar di puncak Gunung Tidar terdapat 'paku' yang berisi Rajah Kalacakra ditancapkan dan dipercaya untuk menjaga keseimbangan. Kekeramatan Gunung Tidar juga dipengaruhi keberadaan makam seorang waliyullah Syech Subakir dan tombaknya. Kemudian terkait air yang dibawa Ganjar, dibilang dari sendang Bancolono di Tawangmangu. Bancolono merupakan tempat keramat yang diyakini sudah ada sejak abad 11 masehi.

15.Jawa Timur

Tanah dan air dari Jatim menjadi salah satu yang ditanam di titik nol geodesi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kaltim. Sampel tanah dan air tersebut diambil dari 8 tempat di Mojokerto, Jombang, Pasuruan, dan Kota Batu. air yang dibawa ke IKN Nusantara diambil dari 7 tempat secara berurutan. Yaitu mulai dari Sumber Brantas di Cangar, Kota Batu, Petirtaan Jolotundo, Sumber Tetek di Desa Wonosunyo, Gempol, Pasuruan dan Petirtaan Sumberbeji di Desa Kesamben, Ngoro, Jombang. Berlanjut ke Sumur Upas di Desa Sentonorejo, Trowulan, Mojokerto, Sumber Panguripan di Desa Pakis, Trowulan, Mojokerto, serta sumber air di Wisata Desa Randugenengan, Dlanggu, Mojokerto. Sementara sampel tanah, kata Wicaksono, diambil dari 2 situs purbakala di Mojokerto. Yaitu dari Situs Sumur Upas dan Situs Kumitir di Desa Kumitir, Kecamatan Jatirejo. Sampel tanah ditempatkan dalam kendil yang melambangkan rahim perempuan

16.Jogjakarta

Sultan membawa tanah dan air yang berasal dari DIY untuk disatukan dengan tanah dan air dari seluruh daerah di penjuru Indonesia. Tanah dan air diambil dari Kraton Yogyakarta dan akan diletakkan di IKN sebagai penanda ibu kota negara, pusat bagi Indonesia.

17.Bali

Air dan tanah diambil dari Pura Pusering Jagat yang terletak di Desa Pejeng, Kecamatan Tampaksiring, Gianyar. Setelah diambil dan diupacarai, air dan tanah dari Bali itu kemudian dibawa Wagub Cok Ace ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

18.Sulawesi Selatan

Khusus di Sulawesi Selatan, tanah dan air diambil dari dua tempat berbeda. Tanah diambil dari Bangkalae, Kabupaten Bone. Sedangkan dua liter air diambil dari sumur Masjid Katangka, Kabpaten Gowa.

19.Sulawesi Barat

tanah, merupakan satu kesatuan dari enam kabupaten di Sulbar. Juga satu kesatuan dari konfederasi Pitu Babana Binanga dan Pitu Ulunna Salu. Tanah itu diambil dari enam kabupaten. Di Pasangakayu dari sekitar Sungai Lariang, Mamuju Tengah diambil dari Benteng Kayu Mangiwang, Mamuju diambil dari pelabuhan tua Kurri-kurri, Majene dari Onder Daming Boven Binuang, Polewali Mandar dari sekitar kerajaan Balanipa, Mamasa dari pusat ruang adat Lantang Kadanene dan rumah adat di Mamasa. Sementara, air merupakan pusat kehidupan manusia diambil dari seluruh aliran sungai yang membentang dan membelah Sulbar. Yakni aliran sungai Gandang Dewata dan Mambulilling. Kemudian dicampur atau disatukan dalam satu tempat.

20.Sulawesi Tenggara

Pemprov Sulawesi Tenggara (Sultra) mengambil air suci Sangia Nibandera di Kerajaan Mekongga Kolaka dan tanah dari Keraton Kesultanan Buton untuk Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur,

21.Sulawesi Tengah

Gubernur Sulawesi Tengah membawa tanah dan air yang diambil dari sumber mata air di Kota Palu

22.Gorontalo

tanah yang diserahkan kepada Presiden Jokowi diambil dari makam Ju Panggola di Kota Gorontalo. Sedangkan air berasal dari mata air panas Lombongo, Kabupaten Bone Bolango. Mata air panas ini tercipta karena adanya aktivitas geothermal di sekitar kawasan Hutan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone.

23.Sulut

Air tersebut diambil dari sumber mata air Malimbukan, Desa Kolongan, Kecamatan Kalawat, Kabupaten Minahasa Utara. sumber mata air ini berada di kaki Gunung Klabat yang merupakan gunung tertinggi di Sulawesi Utara dengan tinggi 1.995 Mdpl. Sedangkan untuk tanah diambil dari lokasi Cagar Budaya Watu Pinawetengan yang merupakan awal mula peradaban Suku Minahasa yaitu suku terbesar di Provinsi Sulawesi Utara

24.NTB

Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah membawa tanah dari Tambora dan air dari Narmada ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

25.NTT

Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat mengambil air dan tanah dari tujuh kabupaten di NTT. Viktor berharap, tanah dan air yang diambil dari rahim Flobamorata (Singkatan nama nama pulau di NTT) untuk membangun IKN Nusantara, menjadi kekuatan dan kebanggaan Indonesia.

26.Maluku

Adapun dari Maluku, Gubernur Murad Ismail membawa tanah dan air yang diambil dari Desa Hila-Kaitetu, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah untuk dibawa ke lokasi IKN. Tanah dan air yang dibawa itu ditaruh di dalam wadah tradisional yakni kamboti untuk menaruh tanah dan kalabasa untuk menaruh air.

27.Maluku Utara

Gubernur  Abdul Ghani Kasuba telah menyiapkan air dan tanah dari empat kesultanan di Maluku Utara atau yang dikenal kerajaan Moloku Kie Raha, yakni Jailolo, Ternate, Tidore, dan Bacan.

28.Papua

Tanah dan air dari Bumi Cenderawasih merupakan simbol dari 29 kabupaten/kota, yang ada di Provinsi Papua mendukung pembangunan IKN Nusantara.

29.Papua Barat

Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan membawa tanah dan air yang dibawa khusus dari Pulau Mansinam ke lokasi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Mandacan menjelaskan, Pulau Mansinam merupakan pulau peradaban bagi orang Papua  karena dipercaya merupakan awal mula Injil masuk di tanah Papua.

30.Kalbar

Air diambil dari titik pertemuan Sungai Kapuas dan Sungai Landak. Sungai Kapuas adalah sungai terpanjang di Pulau Kalimantan. Sedangkan Sungai Landak terkenal dengan berliannya. Sedangkan tanah diambil dari daerah yang berada di garis perlintasan titik nol derajat yang membagi bumi menjadi dua bagian yakni utara dan selatan. Garis tersebut dikenal dengan equator atau garis khatulistiwa.

31.Kalteng

Sampel tanah yang diambil dan disatukan sebagai simbolisasi dalam prosesi adat tampung tawar tersebut berasal dari Bukit Batu Kasongan, Kabupaten Katingan, tempat Pertapaan Pahlawan Nasional Tjilik Riwut; dari Kompleks Kesultanan Kutaringin di Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat; serta dari titik-titik lokasi di Kabupaten/Kota lainnya di Provinsi Kalteng. Sedangkan sampel air, berasal dari titik lokasi pertemuan Sungai Kahayan dan Sungai Rungan, Palangka Raya serta dari titik-titik lokasi lainnya di 11 Daerah Aliran Sungai (DAS) yang ada di Provinsi Kalteng

32.Kalsel

Tanah  yang dibawanya ke IKN diambil dari Desa Dalam Pagar, Kabupaten Banjar, yaitu di tempat kediaman Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari atau Datu Kelampayan. Datu Kelampayan merupakan ulama yang terkenal, tidak hanya di Kalsel tapi juga di Pulau Kalimantan. Ulama yang lahir pada 17 Maret 1710 hingga sekarang masih memiliki banyak pengikut. Untuk air, Paman Birin mengambilnya dari sumur yang berada di Martapura, Kabupaten Banjar. Sumur itu digali atas perintah Tuan Guru KH Zainal Ilmi. Tuan Guru KH Zainal Ilmi juga merupakan ulama terkemuka di Kalsel, khusunya di Martapura. Ulama yang satu ini lahir pada 1887.

33.Kaltim

Di Kalimantan Timur sebagai lokasi IKN, air diambil dari Sungai Cermain. Sementara tanah di ambil di seputar area komplek makam raja. Lalu ditutup lagi dengan pengambilan air di Tepian Batu atau Dermaga Kutai Lama.

34.Kaltara

Gubernur juga menyerahkan tanah dan air dari Kaltara. Tanah dari Kesultanan Bulungan yang berlokasi di Kecamatan Tanjung Palas, Kabupaten Bulungan. Untuk airnya, diambil dari Sungai Kayan yang merupakan salah satu sungai terbesar di Kaltara. Sedangkan air kedua berasal dari sumber mata air garam dari gunung di dataran tinggi Krayan Kabupaten Nunukan.[bp]