Raja – Raja Yang Pernah Memerintah di Kerajaan Majapahit atau Wilwatiktapura - Kerajaan Majapahit adalah salah satu kerajaan besar yang pernah berdiri di wilayah Nusantara (kini Indonesia) pada abad ke-13 hingga ke-16 Masehi. Kerajaan ini dianggap sebagai salah satu kerajaan paling kuat dan berpengaruh dalam sejarah Indonesia. Majapahit didirikan oleh Raden Wijaya pada tahun 1293 Masehi di daerah yang sekarang dikenal sebagai Trowulan, Jawa Timur. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Hayam Wuruk (1350-1389 M) dan Patih Gajah Mada, seorang perdana menteri yang terkenal. Kerajaan Majapahit dikenal dengan sistem pemerintahannya yang kuat dan terorganisir dengan baik. Wilayah kekuasaannya meliputi sebagian besar wilayah Nusantara, termasuk Jawa, Sumatera, Bali, Kalimantan, sebagian Sulawesi, Maluku, dan wilayah lainnya. Majapahit juga menjalin hubungan diplomatik dengan negara-negara asing, termasuk Tiongkok, India, dan negara-negara di Asia Tenggara.
Pada masa kejayaannya, Majapahit menjadi
pusat kebudayaan dan perdagangan di kawasan tersebut. Kerajaan ini
mengembangkan seni, sastra, arsitektur, dan sistem hukum yang maju. Salah satu
peninggalan terkenal dari Majapahit adalah Candi yang terletak di Trowulan Mojokerto.
Namun, pada abad ke-15, Kerajaan Majapahit mengalami kemunduran akibat konflik
internal dan serangan dari kerajaan-kerajaan Islam di pulau Jawa. Pada tahun
1478, Majapahit jatuh ke tangan Demak, salah satu kerajaan Islam di Jawa.
Meskipun kerajaan ini runtuh, pengaruh budaya Majapahit masih terasa dalam
masyarakat Indonesia hingga saat ini. Kerajaan Majapahit terletak di pulau
Jawa, Indonesia. Pusat pemerintahan Kerajaan Majapahit berada di daerah yang
sekarang dikenal sebagai Trowulan, yang terletak sekitar 60 kilometer sebelah
tenggara Surabaya, Jawa Timur. Trowulan adalah situs arkeologi yang menjadi
saksi bisu dari kejayaan Kerajaan Majapahit. Wilayah kekuasaan Majapahit
meliputi sebagian besar wilayah Nusantara, termasuk Jawa, Sumatera, Bali,
Kalimantan, sebagian Sulawesi, Maluku, dan wilayah lainnya. Namun, pusat
pemerintahan dan ibu kota kerajaan terletak di Jawa Timur. Saat ini,
situs-situs arkeologi di Trowulan menjadi saksi sejarah yang memperlihatkan
kejayaan Kerajaan Majapahit pada masa lalu.
Ada beberapa candi yang dianggap sebagai
peninggalan Kerajaan Majapahit. Berikut ini adalah beberapa contoh candi yang
terkait dengan Kerajaan Majapahit: Candi Tikus: Candi Tikus adalah candi air
yang terletak di kompleks Trowulan, situs ibu kota Kerajaan Majapahit. Candi
ini ditemukan pada tahun 1914 dan dianggap sebagai peninggalan dari masa
pemerintahan Hayam Wuruk, raja terkenal dari Kerajaan Majapahit. Candi Brahu:
Candi Brahu adalah candi Hindu yang terletak di kompleks Trowulan. Candi ini
merupakan tempat pemujaan bagi raja-raja Majapahit. Pada masa lalu, candi ini
digunakan untuk upacara keagamaan dan juga sebagai tempat pemakaman para raja
Majapahit. Candi Bajang Ratu: Candi Bajang Ratu adalah candi Hindu yang
terletak di kompleks Trowulan. Candi ini memiliki relief yang menggambarkan
adegan kehidupan dan mitologi Hindu-Buddha serta dianggap sebagai salah satu
peninggalan penting dari Kerajaan Majapahit. Candi-candi ini adalah beberapa
contoh peninggalan arkeologi yang terkait dengan Kerajaan Majapahit. Terdapat
juga beberapa situs lain di kompleks Trowulan yang masih dalam proses
penelitian dan penggalian arkeologi yang mungkin mengungkap lebih banyak
peninggalan dari masa Kerajaan Majapahit.
Raja-raja Yang Pernah memerintah di
Majapahit:
- Raden Wijaya Kertarajasa Jayawardhana 1293 - 1309
- Kalagamet Sri Jayanagara 1309 - 1328
- Sri Gitarja Tribhuwana Wijayatunggadewi 1328 - 1350
- Hayam Wuruk Sri Rajasanagara 1350 - 1389
- Wikramawardhana 1389 – 1429
- Suhita Ratu kencana Wungu 1429 - 1447
- Kertawijaya Brawijaya I 1447 - 1451
- Rajasawardhana Brawijaya II 1451 - 1453
- Purwawisesa/Girishawardhana Brawijaya III 1456 - 1466
- Bhre Pandansalas/ Suraprabhawa Brawijaya IV 1466 - 1468
- Bhre Kertabumi Brawijaya V 1468 - 1478
- Girindrawardhana Brawijaya VI 1478 - 1498
- Hudhara Brawijaya VII 1498-1518.
Ikuti Kami di: