Hotel melati merupakan istilah yang sering digunakan untuk menyebut penginapan kelas bawah yang menawarkan harga terjangkau. Namun, di balik...
Hotel melati merupakan istilah yang sering digunakan untuk menyebut penginapan kelas bawah yang menawarkan harga terjangkau. Namun, di balik namanya yang terdengar sederhana, terdapat mitos dan sejarah unik mengenai asal-usul istilah ini. Salah satu teori yang berkembang menyebutkan bahwa nama "hotel melati" berkaitan dengan praktik pada masa penjajahan Jepang di Indonesia.
Sejarah dan Asal Usul Istilah Hotel Melati
Pada masa penjajahan Jepang, perempuan penghibur atau yang dikenal sebagai "jugun ianfu" diharuskan mandi dengan air bunga melati sebelum melayani tentara Jepang. Kebiasaan ini bertujuan untuk memberikan kesegaran dan aroma harum pada tubuh mereka. Tradisi ini kemudian berlanjut hingga tahun 1970-an, ketika para pekerja seks kelas atas mulai menggunakan parfum beraroma melati sebagai kode bagi calon pelanggan mereka.
Karena tidak memiliki tempat khusus seperti lokalisasi, para pekerja seks ini sering melakukan transaksi di hotel atau losmen. Setelah aktivitas tersebut selesai, kamar hotel biasanya masih beraroma melati dari parfum yang mereka gunakan. Para tamu berikutnya yang menginap di kamar tersebut sering kali memuji keharuman ruangan tanpa mengetahui asal-usul sebenarnya. Hal ini membuat pemilik hotel senang, bahkan memberikan diskon khusus kepada para pekerja seks agar mereka kembali menggunakan hotel tersebut sebagai tempat mangkal.
Seiring waktu, tren ini menyebar luas dan banyak hotel mulai berlomba-lomba menarik pelanggan dengan cara mengakomodasi keberadaan para "melati" tersebut. Dari sinilah muncul istilah "hotel melati" sebagai julukan bagi penginapan yang kerap digunakan untuk transaksi terselubung tersebut.
Kaitan dengan Mitos Kuntilanak dan Aroma Melati
Selain sejarahnya yang kontroversial, istilah hotel melati juga dikaitkan dengan mitos urban yang berkembang di masyarakat. Konon, banyak pekerja seks yang meninggal secara tragis akibat kekerasan dari pelanggan mereka. Arwah mereka yang meninggal dalam keadaan tidak wajar dipercaya menjadi kuntilanak, makhluk halus yang dikenal sering menebarkan aroma melati.
Kepercayaan ini menyebabkan banyak orang mengaitkan bau melati yang muncul secara tiba-tiba dengan keberadaan makhluk halus. Jika Anda mencium aroma melati tanpa ada sumber yang jelas, beberapa orang meyakini bahwa itu adalah pertanda bahwa kuntilanak sedang berada di sekitar Anda.
Hotel Melati dalam Konteks Modern
Saat ini, istilah hotel melati lebih merujuk pada kategori hotel berbintang satu atau dua yang menawarkan fasilitas sederhana dengan harga terjangkau. Meskipun ada stigma terkait sejarahnya, tidak semua hotel melati beroperasi seperti pada masa lalu. Banyak hotel melati kini dikelola secara profesional dan menjadi pilihan penginapan bagi wisatawan dengan anggaran terbatas.
Mitos dan sejarah di balik istilah "hotel melati" memang menarik untuk dikupas. Terlepas dari kebenarannya, kisah ini menjadi bagian dari folklore yang berkembang di masyarakat. Namun, yang terpenting adalah memahami bahwa tidak semua hotel melati memiliki konotasi negatif seperti yang berkembang di masa lalu.
COMMENTS