Jejak Ken Dedes di Petirtaan Watugede Singasari Malang

Malang tidak hanya dikenal sebagai kota wisata yang menawarkan keindahan alam dan udara sejuk, tetapi juga memiliki warisan sejarah yang kay...

Malang tidak hanya dikenal sebagai kota wisata yang menawarkan keindahan alam dan udara sejuk, tetapi juga memiliki warisan sejarah yang kaya. Salah satu peninggalan bersejarah yang masih dapat dikunjungi hingga saat ini adalah Petirtaan Watugede, sebuah tempat suci yang dipercaya telah ada sejak zaman Kerajaan Singhasari. Terletak di sebelah timur Stasiun Singosari, tepatnya di Desa Watugede, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, petirtaan ini menyimpan jejak kisah masa lalu yang erat kaitannya dengan Ken Dedes, perempuan yang menjadi cikal bakal raja-raja besar di Nusantara.

Sejarah Penemuan dan Struktur Petirtaan Watugede

Petirtaan Watugede pertama kali ditemukan pada tahun 1925. Kemudian, penggalian lebih lanjut dilakukan pada tahun 1931 oleh Dinas Purbakala Hindia Belanda untuk mengungkap lebih banyak tentang struktur dan fungsi petirtaan ini. Nama "Watugede" diambil dari nama desa tempat situs ini berada.

Petirtaan ini terbagi menjadi dua area utama. Kolam besar digunakan sebagai tempat untuk membuka aura dan mensucikan diri, sementara kolam kecil yang berada di bawah pohon Lo dipercaya sebagai tempat penyatuan diri dan menyambung rasa dengan para leluhur melalui doa dan meditasi. Di dalam kolam kecil tersebut terdapat sebuah sumur yang sengaja dibuat agar mata airnya tetap murni tanpa tercampur dengan air lain di sekitarnya. Banyak orang meyakini bahwa air dari sumur ini memiliki khasiat menyembuhkan berbagai penyakit.

Keunikan lain dari Petirtaan Watugede adalah sumber airnya yang berasal dari sungai bawah tanah yang mengalir dari tiga gunung besar, yakni Gunung Arjuno, Gunung Semeru, dan Gunung Bromo. Aliran air ini terus bergerak hingga bermuara ke Laut Selatan. Dengan kondisi ini, petirtaan ini memiliki hubungan erat dengan konsep kesucian air dalam tradisi Hindu-Buddha.

Makna Filosofis dan Religius

Menurut Agus, juru pelihara Petirtaan Watugede, tempat ini tidak hanya memiliki nilai sejarah, tetapi juga menjadi sarana untuk memahami hubungan antara manusia dengan alam dan leluhur. Dalam ajaran Hindu-Buddha, air merupakan elemen utama dalam proses penyucian diri. Oleh karena itu, tempat ini diyakini memiliki energi spiritual yang kuat bagi mereka yang ingin mendekatkan diri kepada alam dan leluhur.

Menurut catatan dalam Kitab Negarakertagama, Petirtaan Watugede dulunya dikenal sebagai Taman Boboji, sebuah tempat pemandian yang digunakan oleh Ken Dedes, istri Tunggul Ametung, penguasa Tumapel. Kisah tentang Ken Dedes dan pertemuannya dengan Ken Arok berawal dari tempat ini. Dikisahkan bahwa ketika Ken Dedes tengah bersuci di petirtaan, tubuhnya memancarkan sinar biru yang tidak sengaja terlihat oleh Ken Arok. Melihat fenomena tersebut, Ken Arok segera berlari menemui gurunya, Empu Lohgawe. Sang guru menjelaskan bahwa perempuan dengan tanda seperti itu disebut sebagai "Putri Anarendra Anariswari", seorang perempuan utama yang kelak akan melahirkan raja-raja besar di Nusantara.

Kisah ini menjadi titik balik dalam sejarah Tumapel. Ken Arok, yang telah mendengar ramalan tersebut, berambisi merebut Ken Dedes dengan membunuh suaminya, Tunggul Ametung. Setelah berhasil melaksanakan rencananya, Ken Arok menikahi Ken Dedes yang saat itu tengah mengandung lima bulan, anak dari Tunggul Ametung. Kelak, anak tersebut dikenal sebagai Anusapati. Ken Arok kemudian mendirikan Kerajaan Singhasari dan mengambil gelar Sri Rajasa Batara Sang Amurwabumi.

Tradisi dan Larangan di Petirtaan Watugede

Sebagai tempat yang dianggap sakral, Petirtaan Watugede memiliki berbagai aturan yang harus dipatuhi oleh pengunjung. Salah satu aturan yang masih dijaga hingga kini adalah larangan bagi perempuan yang sedang berhalangan (haid) untuk mandi atau menceburkan diri ke dalam kolam. Konon, jika aturan ini dilanggar, maka akan terjadi kejadian yang tidak diinginkan, seperti kesurupan.

Selain itu, petirtaan ini juga menjadi bagian dari tradisi leluhur dalam mendidik anak perempuan. Dahulu, setiap anak perempuan dari semua kalangan wajib menjalani prosesi penyucian. Ketika seorang putri menginjak usia tujuh tahun, ia tidak diperbolehkan keluar rumah (dipingit). Dalam masa pingitan ini, mereka diberikan pengajaran tentang bagaimana menyatu dengan alam, menghormati leluhur, serta memahami nilai-nilai kehidupan dan kebatinan. Hal ini juga termasuk ajaran tentang tata krama, cara bertutur kata, dan perilaku yang baik. Hingga kini, tradisi ini masih dijalankan oleh para putri dari keluarga kerajaan.

Keindahan yang Tersisa dan Upacara Adat

Dulunya, setiap sisi petirtaan ini dihiasi oleh arca yang menjadi bagian dari ornamen kolam. Air jernih yang mengalir berasal dari mata air setempat dan keluar melalui mulut arca-arca tersebut. Sayangnya, seiring berjalannya waktu, banyak arca yang hilang akibat pencurian atau dipindahkan ke Museum Trowulan di Mojokerto untuk keamanan.

Meskipun demikian, tradisi dan upacara adat masih terus dijaga di tempat ini. Setiap malam satu Sura, masyarakat sekitar mengadakan selamatan dan doa bersama demi keselamatan bangsa Indonesia serta kesejahteraan diri sendiri dan keluarga. Ritual ini biasanya dilengkapi dengan sajian tumpeng, diikuti dengan prosesi mandi dan penyucian diri di petirtaan.

Kunjungan ke Petirtaan Watugede

Meskipun merupakan situs bersejarah yang memiliki nilai spiritual tinggi, jumlah pengunjung di Petirtaan Watugede tidaklah terlalu ramai. Menurut Agus, dalam satu bulan, petirtaan ini dikunjungi sekitar 300 orang, sebagian besar berasal dari Bali. Tempat ini dibuka untuk umum mulai pukul 08.00 hingga 16.00 WIB.

Banyak orang bertanya mengapa tempat ini tidak ramai seperti destinasi wisata lainnya. Agus menjelaskan bahwa ketenangan dan kesunyian justru menjadi esensi dari petirtaan ini. Sebagai tempat yang berfungsi untuk penyucian diri, petirtaan ini harus tetap terjaga kesakralannya. Oleh karena itu, yang datang ke tempat ini umumnya adalah mereka yang ingin menggali lebih dalam tentang jati diri dan memahami hubungan dengan alam.

Petirtaan Watugede bukan sekadar situs sejarah, tetapi juga warisan budaya yang menghubungkan masa lalu dengan masa kini. Keberadaannya tidak hanya sebagai tempat pemandian suci, tetapi juga sebagai saksi bisu perjalanan spiritual yang telah berlangsung selama berabad-abad. Dengan segala keunikan dan cerita yang menyertainya, Petirtaan Watugede tetap menjadi bagian penting dari sejarah dan budaya Nusantara yang patut untuk dilestarikan.

COMMENTS

Nama

Alam,5,Bali,36,Bandung,1,Event,35,Film/Sinetron,4,Gorontalo,1,Gowa,3,Internasional,9,Jabar,5,Jadwal Balap,11,Jakarta,14,Jalur Pendakian,23,Jateng,4,Jatim,21,Jogja,14,Kicau Mania,4,Kuliner,17,Lipsus,7,Makassar,2,NTB,3,Opini,1,Outdoor,2,Pemilu,7,Penginapan,6,Ramadhan,1,Sepakbola,1,Sulbar,3,Sulsel,114,Sultra,1,Sulut,1,Tehno,4,Tips Wisata,10,Toraja,48,Transportasi,22,Umum,70,Wisata Sejarah dan Budaya,30,Zodiak,4,
ltr
item
Berakhir Pekan: Jejak Ken Dedes di Petirtaan Watugede Singasari Malang
Jejak Ken Dedes di Petirtaan Watugede Singasari Malang
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSvpC75kCL7MoWmh8mPbTuSHOaN5V8YQeOQnXq2beOFuxi5Ltmgen0LpF4PCOrtrxdqxY_iV8Um227pDW3A64fmdmqR4QKu7iiwsK1oPj6Fzl50wosXlqeZ0FEBDCTySdftq44c-Ypa2YetkB5cuX-0r1AMHzY4m924gA7uhM8Fw95IoYDKHgUBsY-gVE/w640-h360/20230425_124713.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSvpC75kCL7MoWmh8mPbTuSHOaN5V8YQeOQnXq2beOFuxi5Ltmgen0LpF4PCOrtrxdqxY_iV8Um227pDW3A64fmdmqR4QKu7iiwsK1oPj6Fzl50wosXlqeZ0FEBDCTySdftq44c-Ypa2YetkB5cuX-0r1AMHzY4m924gA7uhM8Fw95IoYDKHgUBsY-gVE/s72-w640-c-h360/20230425_124713.jpg
Berakhir Pekan
https://www.berakhirpekan.com/2025/02/jejak-ken-dedes-di-petirtaan-watugede.html
https://www.berakhirpekan.com/
https://www.berakhirpekan.com/
https://www.berakhirpekan.com/2025/02/jejak-ken-dedes-di-petirtaan-watugede.html
true
2536725282143130927
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share to a social network STEP 2: Click the link on your social network Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy Table of Content