Bandara Buntu Kunik,
Bandara Baru Tana Toraja 2020 - Bandara Buntu Kunik yang terletak di
Kabupaten Mangkedek, Tanah Toraja ini merupakan salah satu lapangan udara yang
masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional pada rentang waktu
2019-2204. Proyek bandara ini dilakukan secara kontrak tahun jamak (multiyears
contract) dan dibangun di atas lahan seluas 141 hektare (ha). Bandara Buntu
Kunik memiliki luas bangunan terminal 1.000 meter persegi dengan kapasitas 150
orang. Selain itu, lapangan udara ini juga punya Taxi way berukuran 124,5 m x
15 m dan panjang apron 94,5 m x 67 m. Pada 2021, pembangunan bandara masih akan
dilanjutkan untuk memotong bukit obstacle di sisi runway, menata kawasan
terminal bandara, menyelesaikan akses jalan, parkir dan talud air, serta
pengadaan alat penunjang seperti sirene dan Airfield Lighting System.
Bandara Buntu Kuni disiapkan sebagai pengganti Bandara
Pongtiku di Toraja yang sulit dikembangkan karena aspek geologi tidak memadai.
Bandara akan memudahkan akses dari dan menuju Toraja, yang jika ditempuh lewat
dari ibu kota provinsi, Makassar, butuh waktu delapan jam. Kepala Unit
Penyelenggara Bandara Udara Pongtiku (UPBU), Alex Rudi Nainggolan menyebutkan,
pada tahap awal bandara akan dibangun dengan landasan pacu atau runway
sepanjang 1.600 meter. Pada tahap kedua, akan ditambah hingga total panjang
1.950 meter. Berdasarkan kondisi di lapangan, menurut Alex, panjang landasan
bisa mencapai 2.000 meter. Sebab total panjang lahan yang dibebaskan sepanjang
2.500 meter untuk tiga tahap pembangunan. Dengan demikian, bandara bisa menampung
pesawat di atas tipe ATR.
Wagub Andi Sudirman mengatakan, standar runway di Bandara
Buntu Kunik bakal memungkinkan pemerintah untuk memfasilitasi penerbangan
langsung dari luar provinsi. Dengan demikian wisatawan dari luar daerah bisa
dengan mudah berkunjung ke Toraja, tanpa harus transit di Makassar. Di Toraja,
Wagub juga meninjau proyek pembangunan akses jalan menuju Bandara Buntu Kunik.
Akses akan menghubungkan jalan nasional Makale, ibu kota Tana Toraja, dengan
Rantepao, ibu kota Toraja Utara. Wagub menyebutkan, telah digelontorkan bantuan
dana kepada pemerintah setempat untuk membangun jalan dan infrastruktur
penunjang pariwisata di dua kabupaten. Khusus
jalan, digelontorkan Rp12 miliar. Sedangkan masing-masing daerah diberi bantuan
untuk pembangunan berbagai infrastruktur, yakni Rp44,7 miliar untuk Tana
Toraja, dan Rp40 miliar untuk Toraja Utara.[]
Ikuti Kami di: