Museum Lapawawoi,
Bekas Istana Raja Bone Ke-31 Andi Mappanyukki - Museum ini dahulu merupakan
Istana Raja Bone Andi Mappanyukki yang merupakan Raja Bone ke-31. Penamaan La
Pawawoi adalah karena La Pawawoi yang mendapatkan gelar Pahlawan Nasional.
Museum ini didirikan pada tanggal 5 Januari 1971 oleh pemerintah Bone. Museum
ini berdiri di atas areal seluas 600 meter persegi dengan luas bangunan sebesar
150 meter persegi.
Museum ini memiliki kurang lebih 331 koleksi yang dipamerkan
dalam lima buah ruangan. Koleksi tersebut seluruhnya berhubungan dengan sejarah
Kerajaan Bone. Beberapa koleksi yang dipamerkan adalah Bessi Sikkoi atau besi
berupa cincin yang saling mengait, Lansereng atau landasan untuk menempa besi
milik Raja Bone kedua, koleksi peralatan milik Raja dan istana, duplikat rambut
Arung Palakka dan foto-foto raja Bone dengan keturunannya.
Wisatawan yang berkunjung ke Bone pasti ingin melihat benda
pusaka itu. Tetapi, Bola Pajung hanya dibuka untuk orang tertentu dan pada
waktu tertentu. Wisatawan itu biasanya kembali ke museum dan menyampaikan
kekecewaannya dapat berbuat banyak dengan kebijakan pemerintah daerah menyimpan
benda itu di luar museum.
Pernah benda pusaka itu ingin dikembalikan ke museum, tetapi
saya menolak demi keamanan. Saya bisa menerima kalau pemerintah daerah mau
menggaji petugas satpam untuk menjaga museum ini. Siapa yang mau bertanggung
jawab kalau benda berharga itu digasak maling. Seluruh isi Museum Lapawawoi
adalah milik Andi Mappasissi, yang ia kumpulkan satu demi satu. Koleksi museum
yang dibuka tahun 1970 itu berasal dari pusaka kerajaan yang ia warisi, atau
yang dibeli kembali setelah sempat berpindah ke tangan kedua. Tidak satu pun
benda yang ada di sini berasal dari kontribusi pemerintah daerah. Malahan saya
mau dikenai pajak segala.Sangat sulit mengumpulkan kembali pusaka dan benda
Kerajaan Bone yang terserak di mana-mana. Sebagian besar diambil oleh
Pemerintah Belanda saat Raja Bone XXXI Lapawawoi Karaeng Segeri (1895-1905)
ditangkap Belanda tahun 1905. Sebagian lagi disimpan keturunan raja. Sayangnya
banyak yang telah diperjualbelikan. Saya pernah menemukan beberapa benda
Kerajaan Bone dijual di Jalan Somba Opu (pusat penjualan cenderamata di
Makassar). Mudah untuk mengenali benda peninggalan Kerajaan Bone, terutama
peralatan rumah tangga, seperti sendok, baki, dan piring yang terbuat dari emas
atau perak. Di bawahnya tertera tulisan beraksara Arab: Kasuwiyang Bone.
Artinya kira-kira: milik Kerajaan Bone.
Lokasi Museum Lapawowoi
Video Museum Lapawawoi
Ikuti Kami di: