Ditemukan 8 Tonggak Monumen Perabuan Tentara Jepang di Taddeang Maros - Jepang masuk dan mendarat di Makassar dengan 2 pasukan Grup. Grup 1 mendarat di Sampulungan pada 9 Februari 1942, sedangkan grup 2 mendarat di Barombong pada 8 Februari 1942 yang dimana kedua grup ini terus bergerak menuju daerah yang dianggap mampu menunjang perang dan mempertahankan wilayah Makassar. Dalam situasi perang di kawasan asia pasifik Jepang berusaha untuk mencari dan menempati wilayah di Indonesia yang dianggapnya mempunyai letak dan posisi strategis, oleh karena itu tidak semua daerah di Indonesia di ekspansi Jepang, hanya daerah yang dianggap menguntungkan dikuasai dengan cepat dan serius. Setelah berhasil menduduki Makassar dengan cepat Jepang menjalankan sistem pemerintahan yang dilaksanakan oleh Angkatan Laut Jepang. Namun tidak lama kemudian Makassar yang masuk dalam operasi Gurita Timur diketahui oleh musuh dan secara bertahap Makassar diserang oleh sekutu pada rabu 23 Juni 1942 melalui udara dengan menjatuhkan bom dititik pemukiman tentara Jepang. Bom di Makassar terus dijatuhkan sehingga tentara Jepang harus mundur dan mencari tempat persembunyian sekaligus bertahan dari serangan dengan tetap mempertahankan wilayah Makassar dari usaha ekspansi sekutu.
Akibat serangan ini Pasukan Jepang kemudian
mengusahakan sistem pertahanan dari serangan sekutu, salah satunya adalah
membuat bunker. Bunker adalah sejenis bangunan pertahanan militer. Bunker
biasanya dibangun dibawah tanah dan tujuannya adalah agar bunker sebisa mungkin
tidak terlihat oleh musuh. Bentuk bunker bermacam-macam sesuai dengan
kegunaannya. Bunker yang dibangun diatas tanah merupakan bunker yang dibuat
untuk menghadapi dan mengantisipasi musuh menyerang secara langsung, sementara
bunker yang dibangun dibawah tanah merupakan bunker yang dibuat untuk tempat
pertahanan, persembunyian tempat beristirahat dan tempat penyimpanan
barangbarang keperluan perang. Di
Makssar dan Maros sendiri kita bisa menjumpai bebrapa bunker itu antara lain
terdapat di pualu lakkang Makassar, beberapa di titik pusat kota makassar, di
sekitar bandara lama Kadieng Maros dan di Pinggir Jalan di Patttunuang.
Dan baru baru ini ditemukan salah satu
peninggalan Jepang yakni tonggak-tonggak jepang yang berinkripsi tulisan kanji
Jepang sebanyak 8 buah, letaknya berada di sekitar bumi perkemahan taddeang
tepatnya di samping rumah warga dalam keadaan berdiri berjajar dan ditopang
oleh kayu. Menurut informasi dari warga, tonggak-tonggak ini adalah kuburan
Jepang. Balai Purbakala sendiri sudah
melakukan pemetaan awal di tempat ini (sekitar tahun 2022) dan diduga tonggak
tonggak dari beton yang memuat tulisan-tulisan jepang ini adalah penanda tempat
perabuan tentara jepang yang meninggal. Sayang sekali tuisan-tulisan jepang
yangt terdapat di tonggak-tonggak ini sudah banyak yang terkelupas.[bp]
Ikuti Kami di: