Bagi pecinta alam dan pendaki yang merindukan panorama luar biasa di Sulawesi Selatan, Lembah Lohe adalah destinasi wajib yang harus dikunj...
Bagi pecinta alam dan pendaki yang merindukan panorama luar biasa di Sulawesi Selatan, Lembah Lohe adalah destinasi wajib yang harus dikunjungi. Terletak di Kecamatan Parigi, Kabupaten Gowa, lembah ini menyuguhkan keindahan alam yang memikat jiwa: hamparan padang hijau luas, sungai jernih mengalir, dan dikelilingi tiga gunung megah – Gunung Bawakaraeng, Bulubaria, dan Lompobattang. Tempat ini seolah ditarik langsung dari halaman buku dongeng, lengkap dengan kabut pagi yang memeluk lanskap dan udara segar khas pegunungan.
Keindahan Alam yang Menyihir
Lembah Lohe memiliki bentang datar yang sangat ideal untuk berkemah. Saat pagi menjelang, kabut tipis menyapu padang rumput dan aliran sungai, menciptakan suasana magis yang sulit dilupakan. Di siang hari, matahari menyinari pepohonan dan bukit-bukit hijau di sekitarnya, menciptakan kontras warna yang luar biasa cantik.
Tak jauh dari lembah ini, berdiri tenang Danau Tanralili, danau berair jernih yang sering dijuluki sebagai "Ranu Kumbolo" versi Sulawesi. Banyak pendaki memilih untuk singgah atau bahkan berkemah di tepi danau ini sebelum melanjutkan perjalanan ke Lembah Lohe. Kombinasi keduanya menjadikan tempat ini sangat cocok bagi pecinta petualangan dan ketenangan.
Jalur Pendakian: Tantangan dan Keindahan
Perjalanan menuju Lembah Lohe dimulai dari Desa Lengkese, Gowa. Dari basecamp, pendaki akan menempuh jalur sepanjang kurang lebih 5,5 km dengan durasi sekitar 5-6 jam berjalan kaki. Tapi jangan salah – meski terdengar pendek, jalur ini menuntut fisik dan mental.
Tantangan utama datang dari empat bukit yang harus ditaklukkan. Yang pertama, terkenal dengan nama "Tanjakan 1000 Penyesalan", langsung menyambut Anda dengan tanjakan berbatu yang curam. Setelah itu, jalur relatif landai namun terus naik-turun, hingga akhirnya Anda tiba di Danau Tanralili.
Tantangan selanjutnya adalah "Tanjakan Jaringan", dinamakan demikian karena satu-satunya tempat sinyal ponsel muncul sebelum hilang total di area lembah. Setelah melewati danau kecil bernama Danau Love, tak lama kemudian hamparan Lembah Lohe menyambut Anda.
Akses Menuju Lokasi
Dari Kota Makassar, Anda bisa berkendara sekitar 1,5 jam menuju Desa Lengkese. Disarankan menggunakan kendaraan pribadi atau sewaan karena belum tersedia angkutan umum langsung. Di desa ini terdapat area parkir, warung terakhir (Warung Arsy), mushola, dan toilet umum. Setelah itu, perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki.
Sebelum memulai pendakian, setiap pengunjung wajib registrasi di pos pendakian. Biaya masuk sangat terjangkau, hanya Rp10.000 per orang. Anda akan diberi briefing singkat tentang aturan konservasi, termasuk larangan buang sampah sembarangan dan kewajiban membawa sampah turun.
Persiapan Penting Sebelum Mendaki
Waktu terbaik berkunjung: April–September (musim kemarau)
Durasi pendakian: 5–6 jam (one way)
Sumber air: Tersedia di Air Terjun Mini, Danau Tanralili, dan Lembah Lohe
Perlengkapan wajib: Tenda, jaket tebal, sleeping bag, matras, makanan dan air yang cukup, jas hujan, senter/headlamp, trash bag
Sinyal ponsel: Hampir tidak tersedia; persiapkan diri untuk offline
Suhu malam hari: Bisa di bawah 10 derajat Celcius, siapkan pakaian hangat
Peran Masyarakat dan Ekowisata
Yang menarik dari Lembah Lohe bukan hanya alamnya, tetapi juga keterlibatan warga lokal dalam mengelola kawasan. Mulai dari petugas pos registrasi, penyedia warung, guide, hingga porter – semuanya adalah warga setempat. Dengan begitu, setiap kunjungan Anda turut menyumbang langsung pada perekonomian desa.
Pendaki juga diajak untuk memahami budaya lokal dan menjaga etika berkunjung. Masyarakat sekitar sangat ramah, dan Anda akan merasa seperti tamu yang disambut hangat di rumah sendiri. Pendekatan ini membuat wisata Lembah Lohe menjadi contoh ekowisata yang bijak dan berkelanjutan.
Tips dari Pendaki Berpengalaman
Bawa tongkat trekking, sangat membantu di tanjakan curam
Latihan fisik 1-2 minggu sebelum hari H
Gunakan sepatu anti-selip dan pakaian yang menyerap keringat
Hindari mendaki saat hujan karena jalur menjadi sangat licin
Jika pertama kali, sebaiknya sewa guide lokal
Lembah Lohe bukan sekadar destinasi, tapi pengalaman hidup. Sebuah tempat di mana keindahan alam berpadu dengan tantangan petualangan dan kearifan lokal. Dengan persiapan yang matang dan sikap yang menghargai alam, perjalanan Anda ke Lembah Lohe dijamin akan menjadi cerita yang tak akan pernah bosan diceritakan.
Jadi, kapan Anda mendaki ke negeri dongeng ini?
COMMENTS