Prosesi Mapalao/Me Aa,
Tahapan Puncak dari Pesta Adat Rambu Solo Toraja – Sahabat Travelers, pada
kesempatan kali ini Berakhirpekan akan share artikel mengenai salah satu
prosesi puncak dalam ritual budaya Tana Toraja, ya Rambu Solo. Kabupaten Tanah
Toraja dan Juga Kabupaten Toraja utara memang unik, betapa tidak nama Toraja sudah
mendunia, dikalangan penikmat wisata diseantero jagad. Dari alamnya yang indah
karena berada di atas gugusan gunung, sampai budayanya yang begitu luhur dan
hampir tidak ada yang menyamainya,
Rambu Solo adalah suatu prosesi pemakaman masyarakat Tana
Toraja dan toraja utara, yang tidak seperti pemakaman pada umumnya. Melalui
upacara Rambu Solo inilah, bisa Anda saksikan bahwa masyarakat Tana Toraja
sangat menghormati leluhurnya. Prosesi upacara pemakaman ini terdiri dari
beberapa susunan acara. Proses terakhirnya adalah Mappalao.
Proses Ma’Palao adalah prosesi pemindahan jenazah dari Rumah
Tongkonan (rumah adat Toraja) menuju ke tengah lapangan tempat berlangsungnya
upacara rambu Solo’. Menariknya, proses pemindahan jenazah dikemas dengan acara
arak-arakan. Sesampainya jenazah di lapangan, warga yang telah menunggu di lokasi
langsung menyembelih kerbau. Proses penyembelihan kerbau juga unik, tidak
digorok lehernya, melainkan langsung ditebas dengan golok yang tajam. Daging
kerbau tersebut kemudian dibagikan kepada warga masyarakat sekitar.
Suasana saat upacara ma’Palao sangat terasa sakral dan
magis. Sebab, sepanjang acara sejumlah warga secara non stop mendendangkan
lagu-lagu daerah, syair-syair kedukaan dalam bahasa adat Toraja. Usai
penyelenggaraan Ma’ Palao, upacara rambu Solo dilanjutkan dengan sejumlah
upacara lain, yakni :
- Allo Katongkkonan, yakni prosesi keluarga menerima para tamu yang datang dan mencatat pemberian sumbangan.
- Allo Katorroan, proses keluarga dan panitia beristirahat dan membicarakan persiapan acara puncak Rambu Solo’.
- Mantaa Padang, yang merupakan acara puncak penyembelihan kerbau, dan dagingnya dibagikan kepada masyarakat.
- Me Aa, posesi penurunan jenazah dari Lakian ke tempat pemakaman, kemudian digelar ibadah pemakaman, ungkapan belasungkawa, ucapat terimakasih dari keluarga, dan prosesi pemakaman jenazah.
Foto Mapalao Rambu Solo Toraja:
Yang kami liput adalah prosesi rambu solo yang dilaksanakan oleh Keluarga Alm. Bapak Helarius Kaseroan yang beralamat di derkat jembatan alang-alang Dusun Kanuruan Lembang Nonongan Utara Kecamatan Sopai Kabupaten Toraja Utara, Sebenarnya Upacara diawali pada tanggal 26 sampai dengan 29 Desember 2018, namun kami mulai liput pada hari kedua yakni tanggal 27 sampai dengan 29 Desmeber 2018. Hari Pertama adalah Prosesi Makan Bersama dengan menyiapkan hidangan dari Babi atau dalam bahasa Lokalnya Matunu Bai, setelah babi dipotong kemudian dibakar dan dijadikan hidangan khas toraja yang dinamakan pappiong, atau daging babi dibakar dengan menggunakan bambu. Hari kedua adalah matinggoro tedong atau memotong ternak kerbau, dan hari ketiga kami meliput adalah Prosesi mappalao atau memberangkatkan mayat dari rumah duka ke kuburnya atau tempat peristirahatan terakhirnya. Selamat Jalan Bapak Helarius Kaseroan.!!
Yang kami liput adalah prosesi rambu solo yang dilaksanakan oleh Keluarga Alm. Bapak Helarius Kaseroan yang beralamat di derkat jembatan alang-alang Dusun Kanuruan Lembang Nonongan Utara Kecamatan Sopai Kabupaten Toraja Utara, Sebenarnya Upacara diawali pada tanggal 26 sampai dengan 29 Desember 2018, namun kami mulai liput pada hari kedua yakni tanggal 27 sampai dengan 29 Desmeber 2018. Hari Pertama adalah Prosesi Makan Bersama dengan menyiapkan hidangan dari Babi atau dalam bahasa Lokalnya Matunu Bai, setelah babi dipotong kemudian dibakar dan dijadikan hidangan khas toraja yang dinamakan pappiong, atau daging babi dibakar dengan menggunakan bambu. Hari kedua adalah matinggoro tedong atau memotong ternak kerbau, dan hari ketiga kami meliput adalah Prosesi mappalao atau memberangkatkan mayat dari rumah duka ke kuburnya atau tempat peristirahatan terakhirnya. Selamat Jalan Bapak Helarius Kaseroan.!!
Ikuti Kami di: